PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
Sigmund freud menjelaskan bahwa anak memiliki perkembangan yang spesifik sesuai dengan kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan tersebut bila terpuaskan maka anak akan berkembang optimal dan anak mampu menghapai permasalahan yang terjadi dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.Freud membagi dengan tahapan-tahapan yang dilalui sesuai dengan umr anak :
1. Fase oral ( 0 – 1 tahun )
Pada fase ini pusat kepuasan ada pada daerah oral atau mulut. Bila tugas Perkembangan ini tercapai, maka anak akan belajar: menghisap, menelan, mamainkan bibir, makan, kenyang dan anak dapat tidur dengan nyenyak.
Bila tugas perkembangan ini tidak tercapai, anak akan menunjukkan perilaku: menggigit, mengeluarkan air liur, marah atau menangis jika tidak terpenuhi
Tugas orang tua adalah untuk memenuhi fase oral dengan penuh kesabaran.
2. Fase Anal ( 1 - 3 tahun )
Pada fase ini fungsi tubuh yang memberi kepuasan berkisar pada sekitar anus. Tugas perkembangan yang harus dilalui anak adalah melakukan kontrol terhadap BAB dan BAK, dan bila tercapai anak akan senang melakukan sendiri. Sedangkan bila tugas perkembangan tidak tercapai akan muncul beberapa masalah seperti anak akan menahan dan melakukannya dengan mempermainkan.
Peran lingkungan adalah membantu anak untuk belajar mengontrol pengeluaran (melakukan Toilet Training), yaitu suatu konsep bersih dimana anak belajar mengontrol pengeluaran tepat waktu dan tempat serta dapat melakukan dengan mandiri.
3. Fase Phallic ( 3 - 6 tahun )
Pada fase ini fungsi tubuh yang memberi kepuasan ada pada daerah genetalia dan sekitarnya. Anak senang mempermainkan alat kelaminnya sendiri. Karakteristik pada fase ini, anak tertarik pada perbedaan bentuk tubuh antara laki-laki dan wanita atau antara anak-anak dengan orang dewasa. Pada fase ini anak dekat dengan orang tua lawan jenis.
Beberapa perkembangan yang terjadi: Oedipus Complex, yaitu anak mencintai orangtua dengan jenis kelamin berbeda, tetapi bersaing dengan orangtua yang sama jenis kelaminnya.Electra Complex, yaitu anak cemburu karena tidak punya penis.
4. Fase Latent (6 - 12 tahun)
Pada fase ini anak cenderung mempunyai orientasi sosial keluar rumah, anak sangat senang untuk bermain. Terjadi perkembangan intelektual dan sosial, anak mempunyai banyak teman dan membentuk kelompok, impuls agresivitas lebih terkontrol.
Perkembangan Psikoseksual cenderung memasuki masa tenang. Pada fase ini pengertian seksualitas lebih realistis dan konsep jenis kelamin telah dicapai.
5. Fase Genital (13-18 )
Pada fase ini tugas perkembangan seksual tinggal melengkapi fase-fase sebelumnya. Pada fase ini terjadi perkembangan fungsi alat kelamin secara primer maupun secara sekunder, pemusatan seksual ada pada daerah genital. Anak mulai tertarik terhadap lawan jenis dan munculnya tanda-tanda pubertas. Anak remaja sudah mempunyai pengetahuan tentang perubahan tubuh.
Perkembangan identitas merupakan hal penting yang terjadi pada remaja, anak mulai berkelompok (peer group). Peran lingkungan sangat penting untuk membantu perkembangan identitas pada remaja.
Pada akhir masa remaja diharapkan peran seksual dapat dicapai.
Tuesday, June 26, 2007
Psychosexsual Sigmund freud
Label:
anal,
andiyudianto,
genital,
latent,
phalic,
psikosexsual,
sigmund freud
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment