Thursday, November 22, 2007

KISI-KISI UTS KDK SEMESTER I B PSIK UNIPDU

  1. Definisi keperawatan secara umum.
  2. Batang Ilmu pengetahuan dalam keperawatan.
  3. Definisi umum ilmu pengetahuan.
  4. Pengertian Filosofi secara umum
  5. Filosofi keperawatan
  6. Penngertian Konsep dan kerangka konsep
  7. Apa pengetian Teori...
  8. Klasifikasi teori..
  9. Apa yang dimaksud teori tidak selalu disepakati.
  10. Teori keperawatan menurut Barnum.
  11. Apa perbedaan model dan kerangka konseptuial
  12. Area pokok pada penerapan model konseptual
  13. Apa yang disebut asumsi dalam teori keperawatan
  14. Apa yang disebut sistem nilai
  15. Persamaan sistem nilai pada teori keperawatan.
  16. Bagaimanakah asumsi dalam keperawatan pada teori Henderson,roy Jonhson dan Orem ?
  17. Apa yang disebut 7 unit utama.
  18. Bagaimanakan konsep klien pada henderson, roy, jonhson dan Orem ?
  19. Bagaimanakah konep konsekwensi aktifitas menurut hendersonm bila tidak tercapai ?
  20. Teori pada Henderson, Roy dan Orem serta Jonhson pada 7 unit utama keperawatan.

Selamat Belajar.

Kisi-kisi Keperawatan ANAK PSIK UNIPDU

  1. Pengertian Falsafah keperawatan anak.
  2. Penertian traumatic care dan Family center care.
  3. Definisi dari empowering dan enabling
  4. Pengertian Tindakan komprehensif pada keperawatan.
  5. Pengertian anak.
  6. faktor yang mempengaruhi umur anak
  7. Tindakan anak dalam belajar di masyarakat.
  8. hak- hak anak internasional.
  9. Pengertian bidang pediatric social…
  10. Pengetian bidang pediatric preventif …..
  11. Pengetian bidang pediatric klinik….
  12. Deteksi dini tumbuh kembang merupakan salah satu jenis pediatric.
  13. Prinsip dasar keperawatan anak.
  14. Komponan dalam keperawatan anak dalam konteks keluarga.
  15. Tujuan keperawatan anak secara nasional.
  16. Macam-macam peran perawat anak.
  17. Salah satu contoh tindakan perawat anak dalam peran advokasi.
  18. Salah satu contoh tindakan perawat anak dalam peran terapeutik.
  19. Salah satu contoh tindakan perawat anak dalam peran health Teaching.
  20. Salah satu contoh tindakan perawat anak dalam peran supportif.
  21. Salah satu contoh tindakan perawat anak dalam peran koordinasi.
  22. sifat dari sebuah perkembangan dan pertumbuhan adalah...
  23. Perbedaan konsep pertumbuhan dan perkembangan.
  24. Beberapa hal yang terkait dengan perkembangan neutologi dan perilaku.
  25. Konsep pola perkembangan pada anak.
  26. Apa yang dimaksuda dengan cepalocaudal, head to tail dansimple to compleks
  27. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pada aspek lingkungan pra natal dan post natal.
  28. Fungsi pemeriksaan radiologis pada perkembangan dan pertumbuhan anak.
  29. Konsep dasar yang digunakan untuk pengembangan KMS.
  30. Penggunaan persentil berat badan normal.
  31. Pengertian DDST.
  32. Ahli-ahli yang menggagas perkembangan pada anak.
  33. Tehnik mengukur umur pada anak
  34. Pengertian normal, delayed, caution dan test disable.
  35. Tanda arsiran pada kotak DDST.
  36. Kesimpulan Evaluasi skrining pada anak.

Selamat Belajar.

KISI-KISI UTS ASUHAN NEONATUS AKBID UNIPDU

  1. Konsep umur pada neonatologi.
  2. Perbedaan konsep pertumbuhan dan perkembangan.
  3. Beberapa hal yang terkait dengan perkembangan neutologi dan perilaku.
  4. Konsep pola perkembangan pada anak.
  5. Apa yang dimaksuda dengan cepalocaudal, head to tail dansimple to compleks
  6. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pada aspek lingkungan pra natal dan post natal.
  7. Fungsi pemeriksaan radiologis pada perkembangan dan pertumbuhan anak.
  8. Konsep dasar yang digunakan untuk pengembangan KMS.
  9. Penggunaan persentil berat badan normal.
  10. Pengertian DDST.
  11. Ahli-ahli yang menggagas perkembangan pada anak.
  12. Tehnik mengukur umur pada anak
  13. Pengertian normal, delayed, caution dan test disable.
  14. Tanda arsiran pada kotak DDST.
  15. Kesimpulan Evaluasi skrining pada anak.
  16. Pengertian BBLR ..
  17. Syarat BBLR
  18. masalah kebidanan yang muncul pada bayi Resti BBLR
  19. Rencana Tindakan pada anak BBLR secara prioritas dan rasionalnya.
  20. Kebutuhan nutrisi pada bayi baru lahir.
  21. Apa yang disebut Asphxia Nenaturonm.
  22. Factor-faktor yang memungkinkan terjadinya bayi asphixia.
  23. Pengertian APGAR
  24. Penilaian pada APGAR.
  25. Tindakan umum pada Resti Asphixia neonaturom
  26. Apa pengertian dari reflek primitif pada bayi..
  27. bagaimana tehnik reflek moro, gag reflek, rooting.
  28. Pengeertian Ikterus neonaturom
  29. Penggunaan Kremer Zone
  30. bagaimanakah taksiran nilai bilirubin pada bayi ikterus..
  31. perbedaan Ikterus patologis dan fisiologis.
  32. Syarat-syarat terapi sinar...
  33. komplikasi Ikterus neonaturom.
  34. Tujuan fenobarbital diberikan pada bayi ikterus.
  35. Derajat tetanus neonaturom
  36. apa pengetian trismus
  37. Pencegahan tetanus neonatorum.
  38. Efek spasme otot pernafasan dan otot telan.
  39. Menajemen bayi tetanus dalam mencegah rangsangan kejang.

SELAMAT BELAJAR

Tuesday, November 20, 2007

Kisi-kisi soal Keperawatan Anak UNMUH JEMBER

Berikut merupakan kisi-kisi soal Ujian keperawatan Anak UNMUH JEMBER.

  1. Keluarga merupakan pusat dalam memberikan perawatan pada anak. Hal ini dapat dijumpai dalam …
  2. Pusat dalam perawatan mengandung arti ...
  3. Contoh tindakan Atraumatic care pada anak....
  4. Tindakan mengurangi neyeri termasuk tindakan apa...
  5. Apa definisi dari empowering dan enabling.....
  6. Salah satu komponen dalam Falsafah Keperawatan anak adalah …
  7. Pada pengertian keperawatan menurut Konsorsium kesehatan pada tahun 1983 terdapat Tindakan komprehensif yang bermakna …
  8. Beberapa pertimbangan umur manusia dikatagorikan anak-anak adalah yang paling benar sebagai berikut …
  9. Tindakan anak dapat dilihat dari faktor kematangan mental sehingga merupakan tindakan....
  10. Anak mempunyai hak untuk belajar di masyarakat dengan memiliki kesempatan untuk berkembang dengan harapan…
  11. Berikut ini bukan merupakan hak anak..
  12. Berikut merupakan contoh pelaksanaan bidang pediatric social…
  13. Contoh pelaksanaan bidang pediatric preventif …..
  14. Contoh tindakan bidang pediatric klinik….
  15. Deteksi dini tumbuh kembang merupakan pediatric aspek…
  16. Posyandu merupakan contoh penangananan anak yang ditekankan pada bidang pediatric…
  17. Suatu tindakan dengan memberikan kekuatan secara psikis pada keluarga dalam perawatan anak digolongkan dalam tindakan …
  18. Prinsip dasar keperawatan anak di bawah in benar, kecuali ..
  19. Komponan dalam keperawatan anak dalam konteks keluarga adalah …
  20. Keperawatan anak pada saat ini dan mendatang layak dituntut lebih professional karena beberapa factor berikut, kecuali …
  21. Tujuan keperawatan anak adalah …
  22. Tanggung jawab independent perawat anak dengan menjaga agar keamanan anak terjaga sewaktu tidur termasuk peran …
  23. Peran perawat anak dalam memberikan suatu pengetahuan pada anak dan keluarga disebut …
  24. Salah satu contoh tindakan perawat anak dalam peran advokasi...
  25. Salah satu contoh tindakan perawat anak dalam peran terapeutik...
  26. Salah satu contoh tindakan perawat anak dalam peran health Teaching...
  27. Salah satu contoh tindakan perawat anak dalam peran supportif...
  28. Salah satu contoh tindakan perawat anak dalam peran koordinasi...
  29. Berikut merupakan sifat dari sebuah perkembangan adalah …
  30. Berikut merupakan sifat daei pertumbuhan adalah...
  31. Tumbuh kembang anak yang berkaitan erat dengan kematangan factor neurologik atau perilaku adalah …
  32. Salah satu contoh tumbuh kembang emosional….
  33. Bayi mempu melakukan gerakan – gerakan sederhana, kemudian berkembang menjadi gerakan yang lebih. Hal ini termasuk ke dalam pola …
  34. Berikut merupakan hal yang terkait dengan factor genetic adalah …
  35. Berikut merupakan hal yang tidak terkait dengan factor lingkungan pra natal adalah..…
  36. Kepekaan terhadap penyakit merupakan aspek lingkungan...
  37. Sifat kualitatif pada anak banyak digolongkan pada aspek ....
  38. Stimulasi sensoris pada janin dalam intera uterin terutama adalah …
  39. Pemeriksaan Radiologis pada tulang anak diperlukan untuk …
  40. Konsep berikut digunakan dalam pengukuran KMS yang terakhir adalah …
  41. Pada penggunaan persentil, dikatagorikan normal bila menunjukkan persentil…
  42. Denver Development Screening Test II memuat tugas perkembangan sejumlah ....
  43. Budi lahir pada tanggal 23 Mei 2000, pada tanggal 26 Januari 2004 dilakukan pemeriksaan DDST, maka kesimpulan umur Budi adalah ....
  44. Bila terdapat 2 atau keterlambatan pada 2 sektor atau lebih, maka dapat disimpulkan ..
  45. Gambar arsiran pada ddst menunjukkan pada persentil kelulusan...

    Test CPNS

Saturday, July 14, 2007

Kisi-Kisi Soal Biokimia

Kisi-kisi Ujian Prodi D III Kebidanan DARUL ULUM 2007
1.sifat membrane sel.
2.Unsure lemak pada Membran sel
3.sifat Metabolik aktif
4.Sifat Metabolik pasif
5.Sifat Hidrofilik dan Hidrofobik pada membranes sel
6.Pergerakan molekul kecil dan Besar melintasi membran ,
7.Pergerkan Simport, Atiport dan Uniport
8.Pergerakan Endositosis dan eksositosis
9.Terjadinya pompa Na dan K
10.Pengertian yang tepat tentang Hormon
11.Salah satu bentuk mekanisme kerja hormone.
12.Mekanisme kerja pada hormon saat mulai memasuki Membran sel
13.Mekanisme kerja pada hormon mekanisme II ( Reseptor permukaan sel ) saat mulai memasuki Membran sel
14.Digolongkan sebagai First Messengger ( pesan pertama ) pada Mekanisme kerja hormon
15.Hal yang mempengaruhi kerja hipotalamus dalam mekanisme kerja hormon Oksitosin
16.Pengaruh hormon oksitosin pada ibu yang sedang dalam proses melahirkan dengan adanya rangsangan pada uterus
17.Penyebab terjadinya Milk Injection ( Pengeluaran ASI )
18.Perbedaan antara Difusi pasif dengan aktif adalah
19.Sifat gen manusia
20.Sifat RNA dan DNA
21.Fungsi hormone estrogen terhadap wanita
22.Fungsi hormo9n testoteron pada laki-laki.
23.Golongan leukosit agranulosit
24.Golongan leukosit granulosit
25.Hasil centrifuger pada tabung darah
26.Jenis caryocite merupakan bakal sel darah
Mean corpuscular haemoglobin concentration ( MCHC )
27.Kehilangan akan zat besi per hari pada wanita
28.Penilaian Diff Count : shift to the right
29.Penilaian Diff Count : shift to the left
30.Nilai normal trombosit pada orang dewasa
31.Apa yang disebut Bleeding Time
32.Apa yang disebut Cloting time
33.Apa yang disebut MCHC
34.Apa yang disebut hematokrit
35.Apa yang disebut MCV
36.Berikut merupakan golongan sistem imum yang spesifik
37.Berikut merupakan golongan sistem imum yang non spesifik
38.Sistem imun non spesifik yang bekerja pertama kali saat tubuh mendapat serangan berupa bakteri atau virus.
39.Sistem imun spesifik yang bekerja saat tubuh mendapat serangan berupa bakteri atau virus.
40.Sistem imun non spesifik melalui biokimia
41.Antigen yang menginduksi respon imun tanpa terikat molekul pembawa
42.Antigen yang menginduksi respon imun terikat dengan molekul pembawa
43.Sistem Pencangkokan jaringan yang berasal dari individu dan diluar individu
44.Sistem Tymus pada manusia
45.Protein gamaglobulin dengan aktivitas antibodi
46.Definisi Sel NK
47.Definisi Sel B
48.Definisi Sel T
49.Jenis sel T
50.Definisi imunoglobulin.
51.Jenis imunoglobulin [ada manusia
52.cara kerja imunoglobulin
53.Cara kerja magkrofag
54.Jenis imunoglobin yang bisa menembus plasenta.
55.Imunoglobulin dengan kadar tertinggi
56.Imunologlobulin dengan kadae rendah
57.Reaksi Hypersensitiv I
58.Reaksi Hypersensitiv II
59.Reaksi Hypersensitiv III
60.Reaksi Hypersensitiv IV

Selamat Belajar !

Tuesday, June 26, 2007

Psychosocial Eric Ericson




PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Menurut Erik Erikson (1963) perkembangan psikososial terbagi menjadi beberapa tahap. Masing-masing tahap psikososial memiliki dua komponen, yaitu komponen yang baik (yang diharapkan) dan yang tidak baik (yang tidak diharapkan). Perkembangan pada fase selanjutnya tergantung pada pemecahan masalah pada tahap masa sebelumnya.

Adapun tahap-tahap perkembangan psikososial anak adalah sebagai berikut:

1. Percaya Vs Tidak percaya ( 0-1 tahun )
Komponen awal yang sangat penting untuk berkembang adalah rasa percaya. Membangun rasa percaya ini mendasari tahun pertama kehidupan. Begitu bayi lahir dan kontakl dengnan dunia luar maka ia mutlak terganting dengan orang lain. Rasa aman dan rasa percaya pada lingkungan merupakan kebutuhan. Alat yang digunakan bayi untuk berhubungan dengan dunia luar adalah mulut dan panca indera, sedangkan perantara yang tepat antara bayi dengan lingkungan dalah ibu. Hubungan ibu dan anak yang harmonis yaitu melalui pemenuhan kebutuhan fisik, psikologis dan sosial, merupakan pengalaman dasar rasa percaya bagi anak. Apabila pada umur ini tidak tercapai rasa percaya dengan lingkungan maka dapat timbul berbagai masalah. Rasa tidak percaya ini timbul bila pengalaman untukmeningkatkan rasa percaya kurang atau kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekwat, yaitu kurangnya pemenuhan kebutuhan fisik., psikologis dan sosial yang kurang misalnya: anak tidak mendapat minuman atau air susu yang edukat ketika ia lapar, tidak mendapat respon ketika ia menggigit dot botol dan sebagainya.


2. Otonomi Vs Rasa Malu dan Ragu ( 1-3 tahun )
Pada masa ini alat gerak dan rasa telah matang dan ada rasa percaya terhadap ibu dan lingkungan. Perkembangan Otonomi selama periode balita berfokus pada peningkatan kemampuan anak untuk mengontrol tubuhnya, dirinya dan lingkungannya. Anak menyadari ia dapat menggunakan kekuatannya untuk bergerak dan berbuat sesuai dengan kemauannya misalnya: kepuasan untuk berjalan atau memanjat. Selain itu anak menggunakan kemampuan mentalnya untuk menolak dan mengambil keputusan. Rasa Otonomi diri ini perku dikembangkan karena penting untik terbentuknya rasa percaya diri dan harga diri di kemudian hari. Hubungan dengan orang lain bersifat egosentris atau mementingkan diri sendiri.
Peran lingkungan pada usia ini adalah memberikan support dan memberi keyakinan yang jelas. Perasaan negatif yaitu rasa malu dan ragu timbul apabila anak merasa tidak mampu mengatasi tindakan yang di pilihnya serta kurangnya support dari orangtua dan lingkungannya, misalnya orangtua terlalu mengontrol anak.
3. Inisiatif Vs Rasa Bersalah ( 3-6 tahun )
Pada tahap ini anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan. Rasa inisiatif mulai menguasai anak. Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas tertentu. Anak mulai diikut sertakan sebagai individu misalnya turut serta merapihkan tempat tidur atau membantu orangtua di dapur. Anak mulai memperluas ruang lingkup pergaulannya misalnya menjadi aktif diluar rumah, kemampuan berbahasa semakin meningkat. Hubungan dengan teman sebaya dan saudara sekandung untuk menang sendiri.
Peran ayah sudah mulai berjalan pada fase ini dan hubungan segitiga antara Ayah-Ibu-Anak sangat penting untuk membina kemantapan idantitas diri. Orangtua dapat melatih anak untuk menguntegrasikan peran-peran sosial dan tanggungjawab sosial. Pada tahap ini kadang-kadang anak tidak dapat mencapai tujuannya atau kegiatannya karena keterbatasannya, tetapi bila tuntutan lingkungan misalnya dari orangtua atau orang lain terlalu tinggi atau berlebihan maka dapat mengakibatkan anak merasa aktifitasnya atau imajinasinya buruk, akhirnya timbul rasa kecewa dan rasa bersalah.



4. Industri Vs Inferioritas ( 6-12 tahun )
Pada tahap ini anak dapat menghadapi dan menyelesaikan tugas atau perbuatan yang akhirnya dan dapat menghasilkan sesuatu. Anak siap untuk meninggalkan rumah atau orangtua dalam waktu terbatas yaitu untuk sekolah. Melalui proses pendidikan ini anak belajar untuk bersaing (sifat kompetetif), juga sifat kooperatif dengan orang lain, saling memberi dan menerima, setia kawan dan belajar peraturan-peraturan yang berlaku.
Kunci proses sosialisasi pada tahap ini adalah guru dan teman sebaya. Dalam hal ini peranan guru sangat sentral. Identifikasi bukan terjadi pada orangtua atau pada orang lain, misalnya sangat menyukai gurunya dan patuh sekali pada gurunya dibandingkan pada orangtuanya. Apabila anak tidak dapat memenuhi keinginan sesuai standart dan terlalu banyak yang diharapkan dari mereka maka dapat timbul masalah atau gangguan.

5. Identitas Vs Difusi Peran ( 12-18 tahun )
Pada tahap ini terjadi perubahan pada fisik dan jiwa di masa biologis seperti orang dewasa. sehingga nampak adanya kontradiksi bahwa dilain pihak ia dianggap dewasa tetapi disisi lain ia dianggap belum dewasa.
Tahap ini merupakan masa standarisasi diri yaitu anak mencari identitas dalam bidang seksual, umur dan kegiatan, Peran orangtua sebagai sumber perlindungan dan sumber nilai utama mulai menurun. Sedangkan peran kelompok atau teman sebaya tinggi. Teman sebaya di pandang sebagai teman senasib, patner dan saingan. Melalui kehidupan berkelompok ini remaja bereksperimen dengan peranan dan dapat menyalurkan diri. Remaja memilih orang-orang dewasa yang penting baginya yang dapat mereka percayai dan tempat mereka berpaling saat kritis.

Psychosexsual Sigmund freud

PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL

Sigmund freud menjelaskan bahwa anak memiliki perkembangan yang spesifik sesuai dengan kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan tersebut bila terpuaskan maka anak akan berkembang optimal dan anak mampu menghapai permasalahan yang terjadi dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.Freud membagi dengan tahapan-tahapan yang dilalui sesuai dengan umr anak :

1. Fase oral ( 0 – 1 tahun )
Pada fase ini pusat kepuasan ada pada daerah oral atau mulut. Bila tugas Perkembangan ini tercapai, maka anak akan belajar: menghisap, menelan, mamainkan bibir, makan, kenyang dan anak dapat tidur dengan nyenyak.
Bila tugas perkembangan ini tidak tercapai, anak akan menunjukkan perilaku: menggigit, mengeluarkan air liur, marah atau menangis jika tidak terpenuhi
Tugas orang tua adalah untuk memenuhi fase oral dengan penuh kesabaran.

2. Fase Anal ( 1 - 3 tahun )
Pada fase ini fungsi tubuh yang memberi kepuasan berkisar pada sekitar anus. Tugas perkembangan yang harus dilalui anak adalah melakukan kontrol terhadap BAB dan BAK, dan bila tercapai anak akan senang melakukan sendiri. Sedangkan bila tugas perkembangan tidak tercapai akan muncul beberapa masalah seperti anak akan menahan dan melakukannya dengan mempermainkan.
Peran lingkungan adalah membantu anak untuk belajar mengontrol pengeluaran (melakukan Toilet Training), yaitu suatu konsep bersih dimana anak belajar mengontrol pengeluaran tepat waktu dan tempat serta dapat melakukan dengan mandiri.

3. Fase Phallic ( 3 - 6 tahun )
Pada fase ini fungsi tubuh yang memberi kepuasan ada pada daerah genetalia dan sekitarnya. Anak senang mempermainkan alat kelaminnya sendiri. Karakteristik pada fase ini, anak tertarik pada perbedaan bentuk tubuh antara laki-laki dan wanita atau antara anak-anak dengan orang dewasa. Pada fase ini anak dekat dengan orang tua lawan jenis.
Beberapa perkembangan yang terjadi: Oedipus Complex, yaitu anak mencintai orangtua dengan jenis kelamin berbeda, tetapi bersaing dengan orangtua yang sama jenis kelaminnya.Electra Complex, yaitu anak cemburu karena tidak punya penis.

4. Fase Latent (6 - 12 tahun)
Pada fase ini anak cenderung mempunyai orientasi sosial keluar rumah, anak sangat senang untuk bermain. Terjadi perkembangan intelektual dan sosial, anak mempunyai banyak teman dan membentuk kelompok, impuls agresivitas lebih terkontrol.
Perkembangan Psikoseksual cenderung memasuki masa tenang. Pada fase ini pengertian seksualitas lebih realistis dan konsep jenis kelamin telah dicapai.

5. Fase Genital (13-18 )
Pada fase ini tugas perkembangan seksual tinggal melengkapi fase-fase sebelumnya. Pada fase ini terjadi perkembangan fungsi alat kelamin secara primer maupun secara sekunder, pemusatan seksual ada pada daerah genital. Anak mulai tertarik terhadap lawan jenis dan munculnya tanda-tanda pubertas. Anak remaja sudah mempunyai pengetahuan tentang perubahan tubuh.
Perkembangan identitas merupakan hal penting yang terjadi pada remaja, anak mulai berkelompok (peer group). Peran lingkungan sangat penting untuk membantu perkembangan identitas pada remaja.
Pada akhir masa remaja diharapkan peran seksual dapat dicapai.

Intelectual development

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL Jean Piaget

Kemampuan intelektual terdiri dari keterampilan, tingkah laku dan kemampuan adaptasi untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang baru, berfikir abstrak dan mengambil makna dari pengalaman-pengalaman. Pengukuran intlektual ini dapat dilihat jika seseorang memecahkan masalah, dan cara respon seseorang pada berbagai situasi.

Pada usia 1 tahun perkembangan otak sangat pesat. Ia dapat membuat keputusan dan menerima keputusan orang lain yang memberi rasa aman padanya. Hal yang ia capai adalah kesabaran untuk meniti karena secara intlektual ia menangkap bahwa lingkungannya akan memenuhinya segera. Kemampuan intlektual lain yang ia capai pada usia 1 tahun adalah bahwa ia dapat mengantisipasi kegiatan rutin dari lingkungannya. Misalnya bunyi-bunyi yang ia tangkap sewaktu menyiapkan makanannya. Berarti dengan bunyi ini sebentar lagi ia akan di beri makan, ia dengan sabar menunggu dan tidak menangis.
Menurut penelitian pulaski (1971), selain faktor keturunan, lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan intelegensia. Perkembangan intelektual tidak dapat berkembang sebelum pola fikir terbentuk. Stimuli sensoris dan motoris di perlukan sebelum untuk memberikan “pengetahuan“. Pengetahuan ini di dapat dari pengalaman bergerak, meraba, suara, penglihatan dan rasa. Dari hal-hal ini berkembang imajinasi. Imajinasi ini tidak akan terjadi apabila anak tidak di kenalkan benda gambar, bau, memperhatikan benda nyata. Lebih lanjut piaget menjelaskan teorinya dengan membagi tahapan perkembangan intlektual menjadi:

Tahap I. Sensorimotorik (lahir - 2 tahun)
Pada tahap ini anak menggunakan sistem penginderaan, sistem motorik dan benda-benda untuk mengenal lingkungannya. Bayi tidak hanya menerima rangsangan secara pasif tetapi juga memberi jawaban terhadap rangsangan tersebut. Jawaban ini mempertahankan hidupnya. Misalnya refleks untuk makan, bersin. Dengan refleks dalam bentuk gerak motorik memungkinkan bayi untuk berkomunikasi dengan lingkungannya.

Tahap II. Pre Operasional ( 2-7 tahun )
Perubahan fungsi kognitif pada tahap ini adalah dari sensori motorik menjadi pre operasional. Pada pre operasional anak mampu menggunakan simbol-simbol, yaitu menggunakan kata-kata, mengingat masa lalu sekarang dan yang akan terjadi segera.


Tahap III. Kongkrit Operasional ( 7-11 tahun )
Pada anak telah dapat berpikir secara logis terarah. mengelompokan fakta-fakta serta anak telah mampu berfikir dari sudut pandang orang lain . Ia dapat berpikir secara abstrak, dan mengatasi persoalan secara nyata dan sistematis. Contoh: anak dapat menghitung walaupun susunan benda diubah serta mengetahui jumlahnya tetap sama.


Tahap IV. Format Operation (11-dewasa)
Masa dimana anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir abstrak dan hipotesis. Pada masa ini anak bisa memikirkan hal-hal apa yang akan atau mungkin terjadi. Perkembangan lain pada masa remaja ialah kemampuan untuk berpikir sistematis dan memecahkan suatu persoalan.
Selain tahapan-tahapan yang telah dijelaskan terdahulu, perkembangan juga dapat diukur dengan kemampuan anak, menggunakan kata-kata interaksi orangtua, anak dan lingkungannya akan menentukan perkembangan bahasa anak. Dengan kata lain apabila interaksi ini maksimal akan menyebabkan anak bicara lebih cepat sedangkan apabila interaksi kurang akan memakan waktu untuk memulai bicara.

Friday, May 11, 2007

Perspective in child Growth and Development

Oleh Ns. Andi Yudianto


Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan ( Growth ) adalah berkaitan dangan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat ( gram, pound ) ukuran panjang ( cm, inchi ), umur tulang dan keseimbangan metabolik ( retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Perkembangan ( Development ) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Perkembangan menyangkut adaanya proses difrensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk perkemabngan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu, walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa misalnya mengenai makanan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dsb. Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas untuk mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang.


Tujuan mempelajari Tumbuh Kembang

  1. Sebagai alat ukur dalam asuhan keperawatan.
  2. Diperlukan untuk mengetahui yang normal dalam rangka mendeteksi deviasi dari normal.
  3. Sebagai guideline untuk menilai rata-rata terhadap perubahan fisik, intelektual, sosial dan emosional yang normal.
  4. Mengetahui perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan merupakan penuntun bagi perawat dalam mengkaji tingkat fungsional anak dan penyesuaiannya terhadap penyakit dan dirawat di rumah sakit.


Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak tidak selamanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhinya baik faktor yang dapat dirubah/dimodifikasi yaitu faktor keturunan, maupun faktor yang tidak dapat dirubah atau dimodifikasi yaitu faktor lingkungan.


Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah sebagai berikut:
Faktor Keturunan/Herediter

  1. Seks
    Kecepatan pertumbuhan dan perkembangam pada seorang anak wanita berbeda dengan anak laki-laki.
  2. Ras
    Anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan lebih besar dibanding anak Asia.
    Faktor Lingkungan
  3. Lingkungan Eksternal
    Kebudayaan, Status sosial ekonomi keluarga, Nutrisi, Penyimpangan keadaan sehat, Olah raga, Urutan anak dalam keluarga.
  4. Lingkungan Internal
  5. Intelegensi
    Pada umumnya anak yang mempunyai integensi tinggi, mempunyai perkembangan lebih baik.
  6. Hormon
    Ada tiga hormon yang mempengaruhi pertumbuhan anak yaitu: Somatotropin, hormon yang mempengaruhi jumlah sel tulang, merangsang sel otak pada masa pertumbuhan. Berkurangnya hormon ini dapatmenyebabkan gigantisme; hormon tiroid, mempengaruhi pertumbuhan tulang. Berkurangnya hormon ini dapat menyebabkan kreatinisme; Hormon gonadotropin, merangsang testosteron dan merangsang perkembangan seks laki-laki dan memproduksi spermatozoid. Sedangkan estrogen merangsang perkembangan seks sekunder wanita dan produksi sel telur: kekurangan homon gonadotropin dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan seks.
  7. Emosi
    Hubungan yang hangat dengan orang lain seperti dengan ayah, ibu, saudara, teman sebaya serta guru akan memberi pengaruh terhadap perkembangan emosi, sosial dan intelektual anak. Cara anak berinteraksi dalam keluarga akan mempengaruhi interaksi anak di luar rumah. Apabila keinginan anak tidak dapat terpenuhi sesuai dengan tahap perkembangan tertentu dapat memberi pengaruh terhadap tahap perkembangan selanjutnya.
  8. Pelayanan Kesehatan yang Ada di Sekitar Lingkungan
    Dengan adanya pelayanna kesehatan di sekitar lingkungan anak dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, karena dengan anak diharapkan dapat terkontrol perkembangannya dan jika ada masalah dapat segera diketahui sedini mungkin serta dapat dipecahkan/dicari jalan keluarnya dengan cepat.


Pola Pertumbuhan dan Perkembangan
Pola pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara terus menerus. Pola ini dapat merupakan dasar bagi semua kehidupan manusia, petunjuk urutan dan langkah dalam perkembangan anak ini sudah ditetapkan tetapi setiap orang mempunyai keunikan secara individual.
Pertumbuhan fisik dapat dilihat secara lebih nyata, namun sebenarnya disertai pula dengan pertumbuhan psikososial anak dan diikuti dengan hal-hal di bawah ini:


Directional trends
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara teratur, berhubungan dengan petunjuk atau gradien atau reflek dari perkembangan fisik dan maturasi dari fungsi neuromuscular. Prinsip-prinsip ini meliputi:

  1. Cephalocandal atau Head to tail (dari arah kepala ke kaki)
    Misalnya: mengangkat kepala dulu kemudian mengangkat dada dan menggerakkan ekstremitas bagian bawah.
  2. Proximodistal atau Near to Far Direction
    (Menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat dan pada anggota gerak yang lebih jauh dari pusat)
    Misalnya: bahu dulu baru jari-jari
  3. Mass to specific atau simple to complex
    (Menggerakkan daerah yang lebih sederhana dulu baru kemudian daerah yang lebih kompleks)
    Misalnya: mengangkat bahu dulu baru kemudian menggerakkan jari-jari yang lebih sulit atau melambaikan tangan batu bisa memainkan jarinya.
    Prinsip-prinsip tersebut berjalan, sejalan tidak dipengaruhi materi dan sebagainya tetapi cepat lambatnya dapat dipengaruhi.


Sequential Trends
Semua dimensi tumbuh kembang dapat diketahui, maka sequence dari tumbuh kembang tersebut dapat diprediksi. Dimana hal ini berjalan secara teratur dan kontinyu.
Semua anak yang normal melalui setiap fase ini. Setiap fase dipengaruhi oleh fase sebelumnya.
Misalnya: tengkurap - merangkak; berdiri - berjalan.


Sensitive Periode
Ada waktu-waktu yang terbatas selama proses tumbuh - kembang dimana anak berinteraksi, terutama dengan lingkungan yang ada, kejadian yang spesifik.
Masa-masa tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Masa Kritis
    yaitu masa yang apabila tidak dirangsang/ berkembang maka hal ini tidak akan dapat digantikan pada masa berikutnya.
  2. Masa Sensitif
    Mengarah pada perkembangan dan microorganisme.
    Misalnya pada saat perkembangan otak, ibunya menderita flu maka kemungkinan anak tersebut akan hydrocepallus/ ancepalitis.
  3. Masa Optimal
    Yaitu suatu masa diberikan rangsangan optimal maka akan mencapai puncaknya.
    Misalnya: anak usia 3 tahun/saat perkembangan otak dirangsang dengan bacaan-bacaan/gizi yang tinggi, maka anak tersebut dapat mencapai tahap perkembangan yang optimal.
    Perkembangan ini berjalan secara pasti dan tepat, tetapi tidak sama untuk setiap anak. Misalnya: Ada yang lebih dulu bicara baru jalan atau sebaliknya, Ada yang badannya lebih dulu berkembang kemudian sub systemnya dan sebaliknya Dan sebagainya.


Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak

  1. Tumbuh kembang adalah proses yang continue sejak dari konsepsi sampai maturitas /dewasa yang dipengaruhi oleh factor bawaan dan lingkungan.
  2. Dalam periode tertentu terdapat masa percepatan atau masa perlambatan serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-organ.
  3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatan berbeda antara anak yang satu dengan yang lain.
  4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi system susunan saraf.
    Aktifitas seluruh tubuh diganti respons individu yang khas.
    Refleks primitive seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunteer tercapai.


Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan
Terdapat variasi yang besar, tetapi setiap anak akan melalui suatu " milestone" yang merupakan tahapan dari tumbuh kembangnya dan tiap-tiap tahap mempunyai cirri tersendiri .Menutur Hasil Rapat Kerja UKK pediatric Sosial di Jakarta, yaitu :

  1. Masa Pranatal
    Masa Mudigah/embrio : konsepsi – 8 Minggu
    Masa janin/fetus : 9 minggu – lahir.
  2. Masa Bayi : usia 0 – 1 tahun
    a. Masa Neonatal : 0 – 28 hari : Masa Neoratal dini : 0 – 7 hari, Masa Neonatal lanjut : 8 – 28 hari.
    b. Masa pasca Neonatal : 29 hari – 1 tahun
  3. Masa Toddler : usia 1 – 3 tahun
  4. Masa Pra Sekolah : Usia 3 – 6 tahun
  5. Masa Sekolah : Usia 6 – 18/20 tahun
    a. Masa Pra remaja : usia 6 – 10 tahun
    b. Masa Remaja : masa remaja dini wanita usia 8 – 13 tahun, pria usia 10 – 15 tahun, Masa temaja lanjut Wanita usia 13 – 18 tahun, Pria usia 15 – 20 tahun.